Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Dan Teknis Kerja Merawat Beton Sesudah Akibat Pengecoran



Setelah Pengecoran, untuk mendapat Mutu yang baik, Beton harus dilindungi dari 2 hal, yaitu:
          1.  Gangguan Mekanis.
          2.  Pengeringan Dini, akhir Temperatur (Suhu) yang terlalu panas.

1.  Menjaga Kerusakan Beton dari Gangguan Mekanis

a.  Acuan Kayu (Bekisting) dihentikan dibongkar terlalu cepat. Pastikan terlebih dahulu Umur Beton cukup dan tidak rusak apabila Bekisting tersebut dibongkar.

b.  Bekisting (Acuan Kayu) diupayakan dalam kondisi lembap hingga Acuan tersebut dibongkar. Ini untuk mencegah terbukanya sambungan-sambungan Kayu tersebut dan pengeringan beton.

c.  Pelaksanaan Pembongkaran Bekisting harus hati-hati.

2.  Perawatan untuk Mengatasi Pengeringan dini.

a.  Perawatan dengan Air 

Pekerjaan Perawatan harus segera dimulai setelah Beton mulai mengeras (sebelum terjadi retak susut basah). Dengan cara menyelimutinya dengan Bahan Lembaran yang menyerap air yang harus dibentuk Jenuh Air terlebih dahulu. Proses ini dilakukan dalam waktu paling sedikit 7 hari. Semua Bahan Perawatan atau Lembaran Bahan Penyerap Air harus melekat pada permukaan beton yang dirawat.

b.  Perawatan dengan Cara Lain

1.  Menggunakan Membran Cair
Perawatan membran dilakukan ketika seluruh permukaan beton segera sehabis air meningggalkan permukaan (kering), terlebih dahulu setelah beton dibuka cetakannya dan finishing dilakukan. Jika seandainya hujan turun maka harus dibentuk pelindung sebelum lapisan membran cukup kering, atau seandainya lapisan membran rusak maka harus dilakukan pelapisan ulang lagi.

2.  Menggunakan Selimut Kedap Air
Metode ini dilakukan dengan menyelimuti permukaan beton dengan materi lembaran kedap air yang bertujuan mencegah kehilangan kelembaban ari permukaan beton. Beton harus lembap pada dikala lembaran kedap air ini dipasang. Lembaran materi ini kondusif untuk tidak terbang/pindah tertiup angin dan apabila ada kerusakan/sobek harus segera diperbaiki selama periode perawatan berlangsung.

3.  Form-In-Place
Perawatan yang dilakukan dengan tetap mempertahankan cetakan sebagai dinding penahan pada tempatnya selama waktu yang diharapkan beton dalam masa perawatan.

c.  Perawatan dengan Uap

Perawatan dengan uap harus dikerjakan secara menerus hingga waktu dimana beton telah mencapai 70 % dari kekuatan rancangan beton berumur 28 hari.

Perawatan dengan uap untuk beton harus mengikuti ketentuan di bawah ini:
     1.  Tekanan uap pada ruang uap selama perawatan beton dihentikan melebihi tekanan luar.
     2.  Temperatur pada ruang uap selama perawatan beton dihentikan melebihi 38C selama 2 jam
          sehabis pengecoran selesai. Kemudian temperatur dinaikkan berangsur-angsur sehingga
          mencapai 65C dengan kenaikan temperatur maksimum 14C per-jam secara bertahap.
     3.  Perbedaan temperatur pada dua daerah di dalam ruangan uap dihentikan melebihi 5,5C.
     4.  Penurunan temperatur selama pendinginan dilaksanakan secara sedikit demi sedikit dan dihentikan lebih
          dari 11C per-jam.
     5.  Perbedaan temperatur beton pada dikala dikeluarkan dari ruang penguapan dihentikan lebih dari
          11C dibanding udara luar.
     6.  Selama perawatan dengan uap, ruangan harus selalu jenuh dengan uap air.
     7.  Semua cuilan Beton yang mendapat perawatan dengan uap harus dibasahi selama 4 hari
          sehabis simpulan perawatan uap tersebut.
 


Advertisement




Komentar :

Post a Comment for "Cara Dan Teknis Kerja Merawat Beton Sesudah Akibat Pengecoran"